SOLO "Spirit Of Java"

Kamis, 11 November 2010

Deindividuasi

            Deindividuasi adalah keadaan hilangnya kesadaran akan diri sendiri (self awareness) dan pengertian evaluatif terhadap diri sendiri (evaluation apprehension) dalam situasi kelompok yang memungkinkan anonimitas dan mengalihkan atau menjauhkan perhatian dari individu (FEstinger, Pepitone, & Newcomb, 1952).
            Keadaan ini, menurut Mullen (1986) dapat membawa individu kepada perilaku yang di luar batas-batas norma. Pada kumpulan orang yang beringas yang sedang menyiksa korban (lynching mob), semakin besar jumlah mob, semakin lupa diri dan semakin kejam kelakuannya, sampai mereka mau membakar korban hidup-hidup, memoton-motong korban, dan sebagainya. Pengertian evaluatif terhadap diri sendiri sangat menurun karena semua orang (dalam mob) melakukannya. Orang jadi dapat mengatribusikan perilakunya sendiri kepada situasi di luar dirinya, bukan pada kemauan atau pilihannya sendiri. Rasa tanggung jawabnya menurun dan dengan begitu ia mampu melakukan hamper segala hal yang melawan norma.
            Keadaan deindividuasi ini, menurut Zimbardo (1970) dapat juga terjadi di kota-kota besar yang padat penduduk. Menigkatnya anonimitas di daerah padat penduduk itu menyebabkan timbulnya norma yang membolehkan vandalisme.

Sumber :
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2005. Psikologi Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi
Terapan).Jakarta : Balai Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar