- Identifikasi Masalah
Secara
garis besar permasalahan yang harus dihadapi adalah sebagai berikut:
a.
Kebutuhan masyarakat akan sarana
informasi kesehatan, khususnya menyangkut penyakit-penyakit berbahaya, seperti
penyakit infeksi.
b.
Kebutuhan masyarakat akan sarana
pembelajaran yang efektif mengenai dunia kesehatan.
c.
Kebutuhan masyarakat akan sarana
konsultasi, yang dapat membantu mengidentifikasi dini penyakit-penyakit
berbahaya, seperti halnya penyakit infeksi.
d.
Kebutuhan pemerintah atau instansi
kesehatan lainnya terhadap sarana sosialisasi, dan penyuluhan kesehatan.
e.
Pengetahuan masyarakat yang sangat
terbatas mengenai dunia kesehatan, menyebabkan kelalaian, dan tingkat kesehatan
di masyarakat semakin menurun.
f.
Ketidak-waspadaan masyarakat terhadap
penyakit-penyakit berbahaya, dapat menyebabkan terlambatnya penanggulangan
penyakit tersebut, sehingga berdampak pada keselamatan jiwa masyarakat itu sendiri.
- Tujuan Penelitian
a.
Memberikan pelayanan kepada masyarakat,
dengan menciptakan sebuah sarana penyampaian informasi dan pembelajaran yang
efektif menyangkut dunia kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan
penyakit-penyakit infeksi.
b. Memahami
dan memperoleh model pengetahuan untuk spesifikasi jenis penyakit-penyakit
infeksi.
c. Membantu
dalam melakukan identifikasi penyakit infeksi secara dini, melalui pengolahan
komputer, sehingga penanganan lebih lanjut terhadap penyakit tersebut dapat
dengan cepat dilakukan.
d. Memberikan
gambaran secara umum, penjelasan, dan bila diperlukan dapat menyampaikan
asumsi-asumsi kepada masyarakat menyangkut penyakitpenyakit infeksi.
e.
Pada kondisi tertentu dapat dinilai
lebih mengefesiensikan waktu dan menghemat biaya, jika dibandingkan menggunakan
tenaga medis atau peralatan medis secara langsung.
- Batasan Masalah
Batasan
masalah pada pengembangan Portal Informasi adalah mencakup : pengguna (user) beserta pengelolaannya, berita
beserta pengelolaannya, artikel beserta pengelolaannya, jajak pendapat (polling) beserta pengelolaannya, buku tamu
beserta pengelolaannya, kontak admin beserta pengelolaannya, link beserta pengelolaannya, serta
penerapan sekuritas.
Batasan
masalah pada pengembangan Sistem Pakar untuk spesifikasi jenis penyakit infeksi
dibatasi pada kategori penyakit-penyakit antara lain : demam berdarah, demam cikungunya,
flu burung, leptospira. Sistem Pakar ini secara bertahap dirancang agar dapat bersifat
fleksibel, sehingga dapat memberikan kemudahan pada pengembangan selanjutnya.
Pengelompokan
pengguna (user) dari Portal Informasi
dan Sistem Pakar terbagi menjadi : Administrator
(pengguna dengan akses penuh), Operator
(pengguna dengan akses semi penuh), dan Member
(pengguna umum yang terdaftar). Adapun pengguna umum yang tidak terdaftar,
tidak dikategorikan sebagai pengguna (user)
dalam sistem. Pada pengembangannya Portal Informasi dan Sistem Pakar ini
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.
- Metodologi Penelitian
Metode Penelitian meliputi :
- Penelitian Rekayasa
Penelitian
rekayasa merupakan penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi
suatu rancangan, guna mendapatkan suatu kinerja sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan. Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan
tersebut memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Penelitian berawal dari
menentukan spesifikasi rancangan yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan,
memilih alternatif yang terbaik, dan membuktikan bahwa rancangan yang
dipilih dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan secara efisien,
efektif dan dengan biaya yang murah.
- Metode pengumpulan data
Metode
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu mencakup
pengumpulan data mengenai jenis-jenis penyakit infeksi, gejala penyakit
infeksi, penanganan, pencegahan dll, pengumpulan data mengenai Sistem
Pakar, dan Sistem Pakar diagnosis penyakit, dimana pengumpulan datanya
didapat dari berbagai literatur, dan media penunjang lainnya seperti internet.
- Metode pengembangan
Dalam
pengembangan suatu sistem diperlukan adanya suatu metode yang sesuai
dengan kebutuhannya, sehingga dengan mengikuti metode atau prosedur-prosedur
yang diberikan, maka diharapkan pengembangan sistem dapat berjalan
dengan baik. Adapun dalam melakukan pengembangannya, aplikasi Portal
Informasi dan Sistem Pakar ini mengacu kepada model proses pengembangan
Perangkat Lunak waterfall.
- Landasan Teori
- Penyakit Infeksi
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya kolonisasi
yang dilakukan oleh organisme penginfeksi (patogen)
terhadap organisme pejamu rentan, sehingga dapat membahayakan pejamu rentan
tersebut. Organisme penginfeksi (patogen)
menggunakan sarana yang dimiliki oleh pejamu rentan untuk dapat memperbanyak
diri, yang pada akhirnya akan merugikan pejamu rentan. Patogen mengganggu
fungsi normal pejamu rentan, dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene,
kehilangan organ tubuh, bahkan kematian. Reaksi pejamu rentan terhadap infeksi
tersebut disebut dengan peradangan.
- Portal Infromasi
Portal Informasi adalah sekumpulan aplikasi yang melibatkan data yang telah
diproses atau diolah, sehingga data-data tersebut dapat saling melengkapi guna
dihasilkan bahan informasi baru yang bermanfaat. Dengan dikembangkannya sebuah
Portal Informasi, diharapkan segala bentuk kegiatan pengumpulan data,
pengolahan data, serta penyampaian informasi menjadi lebih baik dan efisien.
Portal Informasi tidak selalu melibatkan komputer, Portal Informasi yang
menggunakan komputer biasa disebut Portal Informasi berbasis komputer. Sebuah
Portal Informasi dirancang untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menganalisis, dan menyampaikan informasi. Adapun elemen-elemen yang dimiliki
sebuah Portal Informasi berbasis komputer adalah sebagai berikut :
1.
Perangkat keras (hardware)
2.
Perangkat lunak (software)
3.
Prosedur
4.
Manusia (brainware)
5.
Basisdata
6.
Jaringan
komputer dan komunikasi data
- Sistem Pakar
Sistem Pakar merupakan salah satu bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), definisi
Sistem Pakar itu sendiri adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk
mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang pakar, dimana
Sistem Pakar menggunakan pengetahuan (knowledge),
fakta, dan teknik berfikir dalam menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya
hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dari bidang yang bersangkutan. Dalam
pengembangan suatu Sistem Pakar, pengetahuan (knowledge) mungkin saja berasal dari seorang ahli, atau merupakan
pengetahuan dari media seperti majalah, buku, jurnal, dan sebagainya. Selain
itu pengetahuan yang dimiliki Sistem Pakar bersifat khusus untuk satu domain
masalah saja. Semakin banyak pengetahuan yang dimasukan kedalam Sistem Pakar,
maka sistem tersebut akan semakin baik dalam bertindak, sehingga hampir
menyerupai pakar yang sebenarnya.
- Tujuan Sistem Pakar
Tujuan dari
sebuah Sistem Pakar adalah mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar kedalam komputer dan kemudian kepada orang lain (non expert). Aktivitas
pemindahan kepakaran adalah :
·
Knowledge Acquisition (dari pakar atau sumber lain)
·
Knowledge Representation (ke dalam komputer)
·
Knowledge Inferencing
·
Knowledge Transfering
- Arsitektur Sistem Pakar
Komponen-komponen yang terdapat dalam Sistem Pakar tersebut terdiri dari antarmuka pemakai, basis pengetahuan
: fakta dan aturan, akuisisi pengetahuan, mekanisme inferensi, workplace, fasilitas penjelasan, perbaikan
pengetahuan.
·
Antarmuka
Pemakai
Antarmuka
pemakai memberikan fasilitas komunikasi antara pemakai dan sistem, memberikan berbagai fasilitas
informasi dan berbagai keterangan yang bertujuan untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai
ditemukan solusi.
·
Basis
Pengetahuan
Basis
pengetahuan berisi pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen ini
disusun oleh dua elemen dasar yaitu fakta dan aturan.
·
Akuisisi
Pengetahuan
Akuisisi
pengetahuan merupakan proses untuk mengumpulkan data pengetahuan terhadap suatu masalah dari sumber
pengetahuan (berasal dari pakar atau media seperti majalah, buku, literatur, dll) kedalam komputer. Sumber
pengetahuan tersebut dijadikan
dokumentasi untuk diolah, dipelajari dan diorganisasikan menjadi basis pengetahuan.
·
Mekanisme
Inferensi
Komponen ini
mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu
masalah. Mesin inferensi merupakan bagian dari Sistem Pakar yang melakukan penalaran mengenai informasi
yang ada dalam basis pengetahuan
dan dalam workplace, dan untuk menformulasikan kesimpulan. Secara umum terdapat dua pendekatan
yang digunakan dalam mekanisme inferensi
untuk pengujian aturan yaitu pelacakan kebelakang (backward chaining)
dan pelacakan ke depan (forward
chaining). Dalam pelacakan ke
belakang adalah pendekatan yang dimotori tujuan (goaldriven), pendekatan ini pelacakan dimulai dari
tujuan (hipotesa) dan selanjutnya dicari
aturan-aturan yang memiliki tujuan tersebut dan dicari kesimpulannya (pembuktiannya). Sedangkan pelacakan ke depan
merupakan pendekatan yang dimotori oleh data (data-driven), pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi
masukan, dan selanjutnya mencoba
menggambarkan kesimpulan. Selain
teknik penalaran tersebut, diperlukan juga teknik penelusuran data dalam bentuk jaringan yang terdiri atas
node-node berbentuk pohon. Ada tiga teknik penelusuran data yang digunakan yaitu : depth-first search,
breadht-first search dan best
first search.
6. Analisis
Kebutuhan Sistem Pakar
a. Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan pada Sistem Pakar untuk spesifikasi penyakit infeksi
terdiri dari dua macam sumber pengetahuan Fakta dan Aturan. Fakta pengetahuan
yang disimpan yaitu : pengetahuan mengenai jenis penyakit infeksi serta
pengetahuan mengenai manifestasi (gejala atau tanda yang muncul) yang
menimbulkan penyakit infeksi tesebut.
Informasi pengetahuan untuk jenis penyakit terdiri dari empat informasi penyakit
infeksi yaitu penyakit flu burung (Avian Influenza), demam berdarah, demam cikungunya
(Chik), dan leptospirosis (Leptospira), selain daripada itu ditambahkan pula
kedalam basis pengetahuan informasi lainnya meliputi penjelasan menyangkut penyakit
infeksi tersebut, serta cara penanganan yang dapat dilakukan.
Sedangkan informasi pengetahuan untuk manifestasi (gejala atau tanda yang
muncul) terdiri
dari nama manifestasi itu sendiri yang berasal dari keluhankeluhan yang dialami
oleh pasien, yang menunjukan adanya kemungkinan terjangkit penyakit infeksi
tersebut. Adapun aturan yang disimpan merupakan pengetahuan yang didasarkan
pada keterkaitan antara penyakit yang muncul dengan manifestasi (gejala dan
tanda) yang menyebabkan penyakit tersebut muncul. Jadi basis aturan yang
digunakan melibatkan hubungan antara kategori penyakit infeksi dengan manifestasimanifestasi
yang menyebabkan penyakit tersebut.
b. Mekanisme Inferensi
Mekanisme inferensi mengandung suatu mekanisme pola pikir dan penalaran yang
digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah, dalam hal ini bagaimana sistem dapat
mengambil suatu kesimpulan berdasarkan manifestasi yang dimasukkan oleh
pengguna. Pendekatan yang dipakai Sistem Pakar untuk spesifikasi penyakit
infeksi menggunakan pelacakan ke depan (forward chaining) dimana
pelacakan tersebut dimotori oleh data masukan keluhan pasien dan selanjutkan
mencoba menggambarkan kesimpulannya dan penelusuran yang digunakan yaitu penelusuran
depth-first search dimana penelusuran dimulai dari node akar kemudian
penelusuran dilakukan secara vertikal dan mendalam. Adapun pada penerapannya,
pendekatan dari forward chaining dan metode depthfirst search tersebut akan di
implementasikan kedalam serangkaian query database yang digunakan untuk
melakukan penalaran, penelusuran, dan pencocokan data dari tabel-tabel yang
saling berhubungan pada Sistem Pakar tersebut.
Pada proses identifikasi, dalam keadaan tertentu mungkin saja satu
manifestasi dapat dimiliki lebih dari satu jenis penyakit infeksi, maka solusi
yang dapat dilakukan adalah melakukan pengelompokan manifestasi berdasarkan
jenis penyakitnya, sehingga pada proses penelusurannya, sistem pakar tidak lagi
dipusingkan dengan manifestasi yang sama antar penyakit infeksi yang satu dengan
yang lainnya, dan Sistem Pakar akan menggunakan suatu nilai temuan dari masing-masing
manifestasi tersebut. Selanjutnya Sistem Pakar melakukan penghitungan jumlah
temuannya, sehingga dengan jumlah nilai temuan tersebut, Sistem Pakar dapat
menyimpulkan jenis penyakit infeksi yang paling dimungkinkan terjadi.
- Identifikasi Aktor
Aktor merupakan sesuatu yang berkomunikasi dengan system dan merupakan sesuatu
yang eksternal dari system. Adapun aktor pada system pakar spesifikasi penyakit
infeksi adalah :
·
Knowledge
Engineer (Administrator, Operator)
Kegiatan yang dilakukan meliputi semua fitur pada aplikasi
·
Non Pakar (Member)
Kegiatan yang
dilakukan hanya meliputi konsultasi dan menampilkan penjelasan dari sistem
7.
Perancangan
- Perancangan Basis Data
Dalam merancang sebuah basis data, diperlukan adanya pemodelan terhadap kebutuhan
dan aktifitas yang terjadi pada basis data tersebut. Sehingga pada pelaksanaannya
basis data tersebut dapat menjalankan proses dengan baik sesuai dengan
kebutuhannya. Adapun perancangan basis data pada aplikasi Portal Informasi
dan Sistem Pakar untuk spesifikasi jenis penyakit infeksi adalah sebagai berikut
:
·
Entity
Relationship DiagramEntity Relationship Diagram adalah bentuk pemodelan
hubungan antar entitas beserta keterkaitannya dengan tabel-tabel yang
lain.
·
Struktur Tabel
Merupakan
deskripsi lengkap dari table-tabel yang terlibat pada aplikasi Portal Informasi
dan Sistem Pakar.
- Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak aplikasi Portal Informasi dan Sistem Pakar
untuk spesifikasi jenis penyakit infeksi terdiri atas arsitektur perangkat
lunak dan gambaran antarmuka pemakai. Dimana arsitektur perangkat lunak
digambarkan dengan structure chart, dan akan menjelaskan secara terpisah
proses-proses yang terjadi, beserta data-data yang terlibat didalamnya.
Sedangkan Antarmuka Pemakai merupakan bagian dari sistem yang digunakan sebagai
media perantara dalam penyampaian data dan informasi dari dan ke pengguna.
- Perancangan Aturan Pada Basis Pengetahuan
Berdasarkan proses analisis, maka perancangan aturan melibatkan keterkaitan
atau hubungan antara manifestasi dengan kategori penyakit infeksi.
Berikut ini
merupakan contoh implementasi aturan :
Kategori penyakit demam berdarah :
IF [demam tinggi AND pendarahan dihidung AND pendarahan
digusi AND nyeri perut dan mual AND muntah darah AND berak
darah AND sakit kepala AND nyeri otot AND nyeri sendi AND
nyeri ulu hati AND bintik merah pada kulit AND tekanan
darah menurun] THEN [Nilai temuan = 12].
Kategori penyakit demam cikungunya
IF [demam tinggi AND postur tubuh membungkuk AND
nyeri perut dan mual AND muntah AND sakit kepala AND nyeri
otot AND nyeri sendi AND bintik merah pada kulit AND badan
lemas AND tekanan darah menurun] THEN [Nilai temuan = 10].
Kategori penyakit leptospirosis :
IF [demam tinggi AND nyeri perut dan mual AND nyeri
otot AND nyeri sendi AND sakit kepala AND sesak nafas] THEN
[Nilai temuan = 6].
Mengingat Sistem Pakar menggunakan metode penghitungan dari nilai temuan, m
aka berdasarkan penalaran aturan diatas, maka dapat disimplulkan penyakitinfeksi
yang paling dimungkinkan terjadi adalah demam berdarah dengan 12 nilai temuan,
dan adapun kemungkinan kedua adalah demam cikungunya dengan 10
nilai temuan.
Berikut ini merupakan implementasi antarmuka pemakai (interface) untuk
aplikasi
Portal Informasi dan Sistem Pakar untuk spesifikasi jenis penyakit infeksi.
Contoh halaman portal dalam penggunaan aplikasi
Implementasi halaman identifikasi tahap 1.
Kesimpulan dan Saran
Setelah mengamati identifikasi masalah yang ada,
diantaranya :
- Kebutuhan masyarakat akan sarana informasi kesehatan, khususnya menyangkut penyakit-penyakit berbahaya, seperti penyakit infeksi.
- Kebutuhan masyarakat akan sarana pembelajaran yang efektif mengenai dunia kesehatan.
- Kebutuhan pemerintah atau instansi kesehatan lainnya terhadap sarana sosialisasi, dan penyuluhan kesehatan.
- Pengetahuan masyarakat yang sangat terbatas mengenai dunia kesehatan, menyebabkan kelalaian, dan tingkat kesehatan di masyarakat semakin menurun.
- Ketidakwaspadaan masyarakat terhadap penyakit-penyakit berbahaya, dapat menyebabkan terlambatnya penanggulangan penyakit tersebut, sehingga berdampak pada keselamatan jiwa masyarakat itu sendiri.
Daftar
Pustaka
Wijaya, Rahmadi. (2007). Penggunaan Sistem Pakar
dalam Pengembangan portal Informasi
untuk Spesifikasi Jenis Penyakit Infeksi. Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan
Komputer CIC. Jurnal Informatika, Vol. 3,
No.1, Juni 2007:63-88.