SOLO "Spirit Of Java"

Minggu, 31 Oktober 2010

Proses dasar dalam kelompok

I.Tahap Forming
A. Pandangan Psikoanalisis
                Freud : orang bergabung dalamkelompok karena keanggotaan dapat memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu.
Ada 2 proses pembentukan kelompok, yaitu :
1.       Identifikasi
Energi emosi individu (libido) diarahkan ke dirinya dan orang lain. Individu menjadikan orang lain (orang tua) sebagai model egonya (EGO IDEAL). Penerimaan orang tua sebagai objek kasih sayang nak akan membentuk ikatan yang kuat             kepuasan melalui sense of belonging, kesalingtergantungan, perlindungan terhadap ancaman luar dan meningkatkan self development.
2.       Transferen
Bagaimana pembentukan kelompok pada masa awal kehidupan individu mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya. Individu melihat pemimpin kelompok sebagai figurotoritas sebagaimana individu menganggap orang tuanya.
B. Pandangan Sosiobiologi
·         Menurut pandangan ini, orang bergabng dengan kelompo untuk memuaskan keinginan yang kuat untuk berafiliasi secara biologis.
·         Didasarkan teori evolusi oleh Charles Darwin : bergabung dengan anggota lain dari satu spesies merupakan ekspresi strategi yang stabil secara evolusioner dan kultural dari individu yang dapat meningkatkan rerata kesuksesan reproduksi
C. Pandangan Proses Pembandingan Sosial
·         Leon Festinger (1950,1954) : orang membutuhkan orang lain karena mereka membutuhkan informasi tentang diri mereka dan lingkungan mereka dan kebutuhan akan informasi. Ini hanya dapat dipenuhi dari orang lain. Individu membandingkan diri mereka dengan orang lain tentang keyakinan, opini, dan sikap mereka.
D. Pandangan Pertukaran Sosial
·         Model ketertarikan kelompok, dengan mempertimbangkan :
§  Reward
§  Cost
II. Tahap Storming : Konflik Dalam Kelompok
·         Munculnya disagreement, pertengkaran dan friksi diantara anggota kelompok yang melibatkan kata-kata, emosi dan tindakan.
Tahap-tahap perkembangan konflik :
·         Disagreement
Perlu segera diidentifikasi disagreementnya :
-          Apakah benar-benar ada atau sekedar kesalahpahaman
-          Apakah perlu segera ditangani atau terselesaikan sendiri
-          Jika benar-benar ada dan menyangkut beberapa faktor situasional minor
·         Confrontation
-          Dua orang atau lebih saling bertentangan
-          Diakhir tahap ini, tingkat kondisi (sub kelompok dalamkelompok) dimana anggota kelompok menjadi terpolarisasi (membentuk blok-blok).
·         Escalation
Pada tahap ini, anggota kelompok menjadi semakin kasar, suka memaksa, mengancam, sampai pada kekerasan fisik sehingga timbul mosi tidak percaya (distrust), frustasi dan negatif reciprocity.
·         Deescalation
-          Berkurang atau menurunnya konflik
-          Anggota mulai sadar waktu dan energi yang terbuang sia-sia denganberdebat.
Mekanisme pengolahan konflik :
-          Negosiasi : secara interpersonal dengan asumsi bahwa tiap orang akan mendapatkan keuntungan dengan adanya situasi
Ø  Disatributive issues : negosiasi berhasil, satu pihak puas, pihak yang lain mengikuti karena pihak lain memiliki power.
Ø  Integrative issues : negosiasi berhasil, kedua pihak merasa puas (win win solution)
-          Membangun kepercayaan : dengan mengkomnikasikan keinginan individu secara hati-hati dan harus konsisten antara apa yang diomongkan dengan perilaku aktualnya.
·         Conflict Resolution
Tiap konflik sampai pada tahp ini, meskpun tidak semua pihak puas akan hasilnya.
III. Tahap Norming : Pembentukan Struktur Kelompok
1.       Peran (Role)
Peran (role) merupakan perilaku yang biasanya ditampilkan orang sebagai anggota kelompok yang menyediakan basis harapan berkaitan dengan perilaku orang dalam posisi yang bervariasi dalam kelompok.
Teori 3 dimensi peran :
-          Dominance-submission
-          Friendly-unfriendly
-          Instrumentally controlled-emotionally eupressive
Konflik peran :
-          Interrole : konflik antara 2 atau lebih peran yang dijalani oleh 1 orang
-          Intarole : konflik antara peran 1 orang dengan peran orang lain
2.       Norma (norm)
Norma merupakan aturan-aturan yang menggambarkan tindakan-tindakan yang seharusnya diambil oleh anggota kelompok.
3.       Hubungan antar anggota
Otoritas, hubungan ketertarikan, hubungan komunikasi.
IV. Tahap Performing : Bekerja Bersama Dalam Kelompok
                Percobaan Norman Triplett (1897) tentang fasilitasi sosial yaitu dimana kehadiran orang lain akan meningkatkan kinerja seseorang.
a.       Coaction Paradigm
Beberapa orang melakukan tugas dan ditempat yang sama, tetapi tidak saling berinteraksi
b.      Audience Paradigm
c.       Kehadiran orang lain justru menghambat kinerja.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar