SOLO "Spirit Of Java"

Kamis, 19 April 2012

Surabaya

Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota "terbesar" kedua di Indonesia setelah Jakarta, dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa, Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran antara sura (ikan hiu) dan baya (buaya) dan akhirnya menjadi kota Surabaya.

Sejarah

Sebelum kedatangan Belanda
Surabaya dulunya merupakan gerbang Kerajaan Majapahit, yakni di muara Kali Mas. Bahkan hari jadi Kota Surabaya ditetapkan sebagai tanggal 31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap pasukan kerajaan Mongol utusan Kubilai Khan. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai ikan SURO (ikan hiu/berani) dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BOYO (buaya/bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.

Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota Wali Songo, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di daerah Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi bagian dari Kerajaan Demak.

Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram, diserbu Panembahan Senopati tahun 1598, diserang besar-besaran oleh Panembahan Seda ing Krapyak tahun 1610, diserang Sultan Agung tahun 1614. Pemblokan aliran sungai Brantas oleh Sultan Agung akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Suatu tulisan VOC tahun 1620 menggambarkan Surabaya sebagai negara yang kaya dan berkuasa. Panjang lingkarannya sekitar 5 mijlen Belanda (sekitar 37 km), dikelilingi kanal dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, untuk melawan Mataram, tentaranya sebesar 30 000 prajurit.

Tahun 1675, Trunojoyo dari Madura merebut Surabaya, namun akhirnya didepak VOC pada tahun 1677.

Dalam perjanjian antara Paku Buwono II dan VOC pada tanggal 11 November 1743, Surabaya diserahkan penguasaannya kepada VOC.

Zaman Hindia-Belanda
Pada zaman Hindia-Belanda, Surabaya berstatus sebagai ibukota Karesidenan Surabaya, yang wilayahnya juga mencakup daerah yang kini wilayah Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang. Pada tahun 1905, Surabaya mendapat status Kotamadya (Gemeente). Pada tahun 1926, Surabaya ditetapkan sebagai ibukota provinsi Jawa Timur. Sejak itu Surabaya berkembang menjadi kota modern terbesar kedua di Hindia-Belanda setelah Batavia.

Sebelum tahun 1900, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja. Sampai tahun 1920-an, tumbuh pemukiman baru seperti daerah Darmo, Gubeng, Sawahan, dan Ketabang. Pada tahun 1917 dibangun fasilitas pelabuhan modern di Surabaya.

Tanggal 3 Februari 1942, Jepang menjatuhkan bom di Surabaya. Pada bulan Maret 1942, Jepang berhasil merebut Surabaya. Surabaya kemudian menjadi sasaran serangan udara Sekutu pada tanggal 17 Mei 1944.

Pertempuran mempertahankan Surabaya

Setelah Perang Dunia II usai, pada 25 Oktober 1945, 6000 pasukan Inggris-India yaitu Brigade 49, Divisi 23 yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya dengan perintah utama melucuti tentara Jepang, tentara dan milisi Indonesia. Mereka juga bertugas mengurus bekas tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang. Pasukan Jepang menyerahkan semua senjata mereka, tetapi milisi dan lebih dari 20000 pasukan Indonesia menolak.

26 Oktober 1945, tercapai persetujuan antara Bapak Suryo, Gubernur Jawa Timur dengan Brigjen Mallaby bahwa pasukan Indonesia dan milisi tidak harus menyerahkan senjata mereka. Sayangnya terjadi salah pengertian antara pasukan Inggris di Surabaya dengan markas tentara Inggris di Jakarta yang dipimpin Letnan Jenderal Sir Philip Christison.

27 Oktober 1945, jam 11.00 siang, pesawat Dakota AU Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran di Surabaya yang memerintahkan semua tentara Indonesia dan milisi untuk menyerahkan senjata. Para pimpinan tentara dan milisi Indonesia marah waktu membaca selebaran ini dan menganggap Brigjen Mallaby tidak menepati perjanjian tanggal 26 Oktober 1945.

28 Oktober 1945, pasukan Indonesia dan milisi menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Untuk menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby meminta agar Presiden RI Soekarno dan panglima pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril Hawthorn untuk pergi ke Surabaya dan mengusahakan perdamaian.

29 Oktober 1945, Presiden Soekarno, Wapres Mohammad Hatta dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin Harahap bersama Mayjen Hawthorn pergi ke Surabaya untuk berunding.

Pada siang hari, 30 Oktober 1945, dicapai persetujuan yang ditanda-tangani oleh Presiden RI Soekarno dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn. Isi perjanjian tersebut adalah diadakan perhentian tembak menembak dan pasukan Inggris akan ditarik mundur dari Surabaya secepatnya. Mayjen Hawthorn dan ke 3 pimpinan RI meninggalkan Surabaya dan kembali ke Jakarta.

Pada sore hari, 30 Oktober 1945, Brigjen Mallaby berkeliling ke berbagai pos pasukan Inggris di Surabaya untuk memberitahukan soal persetujuan tersebut. Saat mendekati pos pasukan Inggris di gedung Internatio, dekat Jembatan merah, mobil Brigjen Mallaby dikepung oleh milisi yang sebelumnya telah mengepung gedung Internatio.

Karena mengira komandannya akan diserang oleh milisi, pasukan Inggris kompi D yang dipimpin Mayor Venu K. Gopal melepaskan tembakan ke atas untuk membubarkan para milisi. Para milisi mengira mereka diserang / ditembaki tentara Inggris dari dalam gedung Internatio dan balas menembak. Seorang perwira Inggris, Kapten R.C. Smith melemparkan granat ke arah milisi Indonesia, tetapi meleset dan malah jatuh tepat di mobil Brigjen Mallaby.

Granat meledak dan mobil terbakar. Akibatnya Brigjen Mallaby dan sopirnya tewas. Laporan awal yang diberikan pasukan Inggris di Surabaya ke markas besar pasukan Inggris di Jakarta menyebutkan Brigjen Mallaby tewas ditembak oleh milisi Indonesia.

Letjen Sir Philip Christison marah besar mendengar kabar kematian Brigjen Mallaby dan mengerahkan 24000 pasukan tambahan untuk menguasai Surabaya.

9 November 1945, Inggris menyebarkan ultimatum agar semua senjata tentara Indonesia dan milisi segera diserahkan ke tentara Inggris, tetapi ultimatum ini tidak diindahkan.

10 November 1945, Inggris mulai membom Surabaya dan perang sengit berlangsung terus menerus selama 10 hari. Dua pesawat Inggris ditembak jatuh pasukan RI dan salah seorang penumpang Brigadir Jendral Robert Guy Loder-Symonds terluka parah dan meninggal keesokan harinya.

20 November 1945, Inggris berhasil menguasai Surabaya dengan korban ribuan orang prajurit tewas. Lebih dari 20000 tentara Indonesia, milisi dan penduduk Surabaya tewas. Seluruh kota Surabaya hancur lebur.

Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah yang dialami pasukan Inggris pada dekade 1940an. Pertempuran ini menunjukkan kesungguhan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengusir penjajah.

Karena sengitnya pertempuran dan besarnya korban jiwa, setelah pertempuran ini, jumlah pasukan Inggris di Indonesia mulai dikurangi secara bertahap dan digantikan oleh pasukan Belanda. Pertempuran tanggal 10 November 1945 tersebut hingga sekarang dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan.


http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya

You are the heroes

I'm not a hero
I did what I had to do
because it was the right thing to do
that is all

You know, we are all ordinary people
but even an ordinary secretary or a housewife or a teenager
can, within their own small ways, turn on a small light
in a dark room, ya?

You are the heroes
you are heroes every day

(Miep Geis, Freedom Writers)


http://siluet-waktu.blogspot.com/

Jumat, 06 April 2012

TELETHERAPY

1.    Pengertian
           Tele-therapy merupakan program konsultasi, terapi, atau coaching tanpa bertatap muka (bertemu) secara langsung. Tele-Therapy (Terapi via phone atau Chat dan tanpa harus bertatap muka) berfokus pada solusi dan memberdayakan sumberdaya pada klien (Client Centre Method). Cara / proses terapinya dengan Conversational Therapy.

2.    Manfaat
  • Lebih menghemat waktu dan biaya, dibandingkan mengunjungi langsung ke klinik.
  • Biaya yang efisien.
  •  Secara drastis mengurangi biaya perjalanan
  • Mudah untuk menggunakan teknologi yang memungkinkan komunikasi interaktif real-time, dua arah (video langsung dan koneksi suara)

3.    Cara kerja:
·      Dapat lewat Chat maupun telepon
·      Mendaftarkan diri untuk pointmen, menjanjikan tentukan waktu yang bagus, pas dan tepat untuk bagi Anda. Sesuai kesepakatan.
·      Tentukan, Apa masalah yang sedang Anda alami? Dan, seperti apa persisnya, hasil yang Anda inginkan, setelah proses terapi berlangsung.
·      Untuk setiap sesi, durasinya maksimal 2 jam.
4.    Kelebihan
Berbasis komputer teleterapi program rehabilitasi kognitif disediakan hasil fungsional yang sama seperti tatap muka terapi wicara-bahasa dengan total biaya yang sama.
5.    Teletherapy mengobati
Persoalan yang berhubungan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Seperti; Susah tidur, trauma, phobia, takut berlebihan, suka menunda, malas, gelisah, was-was, panik, dendam, sedih, kecewa, kecanduan, alergi, tidak percaya diri, merasa bersalah kepada diri, sulit memaafkan, hilang motivasi, tidak tahu tujuan hidup, kekacauan, ketakutan, kemarahan dan keputusasaan atau gangguan mood
.
6.    Contoh Teletherahy yang telah dilaksanakan untuk program pendidikan:
Program diberikan pendidikan khusus dan / jasa yang terkait dengan siswa penyandang cacat usia tiga tahun. Tujuannya adalah untuk menyediakan layanan terapi wicara-bahasa dan pekerjaan melalui point-to-point teleterapi teknologi di sekolah kabupaten, diidentifikasi pada Program pendidikan individual (IEPs).
Untuk mempromosikan misi ini, Integris Kesehatan menawarkan untuk distrik sekolah pedesaan pendekatan inovatif dan alternatif untuk terapi wicara melalui program teleterapi Pidato. Real-time, interaktif telekonferensi digunakan untuk menyediakan berbagai layanan terapi bicara di sekolah.
Layanan yang diberikan oleh program Kesehatan Pidato teleterapi Integris ke kabupaten sekolah pedesaan mencakup, namun tidak terbatas pada terapi bicara, bicara sementara atau jangka panjang, dan evaluasi bahasa siswa, dan layanan terapi koperasi pidato antar kabupaten sekolah pedesaan. Siswa menerima terapi wicara baik dalam kelompok atau sesi individu. Real-time telekonferensi interaktif memungkinkan patologi wicara-bahasa untuk konferensi dengan guru dan orang tua, dan untuk berpartisipasi dalam proses Rencana Pendidikan Individual (IEP). Meskipun kita menarik dari pengalaman masa lalu kita dalam memberikan layanan pidato teleterapi, Program teleterapi setiap distrik sekolah ini dirancang untuk individu kebutuhan yang unik.
Untuk tanggal Integris Kesehatan Program Pidato teleterapi telah berhasil bermitra dengan distrik sekolah pedesaan di seluruh Oklahoma untuk menyediakan layanan pidato teleterapi. Umpan balik yang kami terima dari distrik sekolah pedesaan adalah bahwa program teleterapi Pidato adalah alternatif finansial kompetitif dan sukses untuk model pengiriman layanan lain bahwa mereka sebelumnya telah digunakan. Direktur pendidikan khusus dan administrator mengungkapkan kepuasan dengan konsistensi layanan kami dan antusiasme yang siswa miliki untuk menghadiri terapi wicara melalui real-time telekonferensi interaktif. Orangtua dan guru komentar tentang kemajuan siswa mencerminkan pengamatan kami bahwa pidato teleterapi adalah alternatif untuk terapi wicara tradisional.

7.    Pengembangan E-Therapist (Teleterapi)
Pengembangan E-therapist pada masa depan dapat disampaikan sebagai berikut:


Terapi online, juga dikenal sebagai e-terapi, e-konseling, tele-terapi, atau cyber-konseling, merupakan perkembangan yang relatif baru dalam kesehatan mental di mana terapis atau konselor memberikan saran psikologis dan dukungan melalui Internet. Hal ini dapat terjadi melalui e-mail, video conferencing, online chat, atau telepon Internet. Terapi online dapat terjadi secara real-time, seperti dalam percakapan telepon dan chatroom online, atau dalam format waktu tertunda, seperti melalui e-mail.
Penting untuk dicatat bahwa terapi online tidak dapat dianggap psikoterapi dan tidak akan pernah menggantikan terapi tradisional. Dalam banyak hal, e-terapi saham beberapa kesamaan dengan kehidupan-pembinaan. Sementara terapis online tidak dapat mendiagnosa atau mengobati penyakit mental secara online, mereka dapat menawarkan bimbingan dan nasihat kepada orang yang mengalami masalah dalam hubungan, pekerjaan, atau kehidupan. E-terapi memiliki keterbatasan, tetapi cepat menjadi sumber daya penting untuk semakin konsumen. Meskipun kurangnya penelitian tentang efektivitas pengobatan online, e-terapi menawarkan profesional kesehatan mental cara lain untuk memberikan layanan kepada klien.
Sementara terapi online dipandang dengan skeptis oleh sejumlah besar profesional kesehatan mental, telah mendapat dukungan dari banyak pasien yang telah memanfaatkan online perawatan kesehatan mental. Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh jurnal Psychiatric Services, pasien yang menerima perawatan kesehatan mental melalui konferensi video melaporkan "tingkat kepuasan yang tinggi" (Frueh, C., dkk.., 2000.)
Terapi online tidak cocok untuk semua orang, tetapi telah menunjukkan efektivitas dalam beberapa situasi. Satu artikel di Newsweek (2006) melaporkan bahwa pecandu pulih mungkin manfaat dari terapi online, terutama bagi mereka yang merasa tidak nyaman menghadiri tradisional tatap muka kelompok dukungan.
Sebelum Anda mempertimbangkan terapi online, Anda harus berpikir tentang masalah seperti kerahasiaan , masalah etika dan hukum, serta kualifikasi terapis online.
Selain petimbangan ini, ada hal yang penting juga yang harus kita perhatikan, yaitu tentang virus, yang seolah menjadi ketakutan seluruh pengguna komputer terutama yang terhubung langsung ke internet.
Virus ini tidak dengan virus yang menyerang manusia secara fisik, namun kata ini digunakan hanya karena memilik beberapa persamaan yang mendasar saja dengan istilah kedokteran sebagaimana yang diungkapkan pertama kalinya oleh Fred Cohen pada tahun 1984 di Amerika Serikat. Virus komputer ini adalah sebuah program yang tidak sama dengan program-program komputer lainnya, dimana virus ini dibuat untuk mengganggu jalannya program-program lain dengan cara mengubah, memanipulasi, bahkan yang lebih ekstrim lagi adalah merusak logik program.
Keamanan jaringan adalah salah satu faktor yang paling penting untuk diperhatikan dalam implementasi usaha ini. Karena jika disalahgunakan, maka dikwatirkan akan beresiko bagi pengguna, karena hasil akhir dari terapi ini adalah berupa saran kepada user, kira-kira jenis atau model terapi apa yang paling cocok untuk mengurangi masalah yang sedang terjadi dalam dirinya saat itu. Ada beberapa informasi yang perlu kita ketahui tentang keamanan jaringan sebagai mana disampaikan oleh the_sagita, yaitu sebagai berikut:
1.    denial of services (DoS), serangan ini ditandai dengan jaringan kita tidak bisa diakses atau sistem kita tidak diproses.
2.    spoofing, tandanya adalah penjelmaan dalam bentuk yang lain, yang sering dipakai adalah internet protocol address (ip address) dan node source yang asli digantikan dengan yang lain.
3.    serangan man-in-the-middle, ditandai dengan adanya user perusak yang memposisikan dirinya berada di antara dua titik link komunikasi. Adapun cara yang biasa dipakai adalah menyusup atau men-copy traffic antara dua link, atau dengan cara memposisikan dirinya dalam garis komunikasi dengan bertindak sebagai proxy.
4.    spamming, umumnya dalam bentuk e-mail, newsgroup, atau pesan-pesan dalam diskusi forum.
5.    sniffer, informasi didapat oleh user perusak melalui jaringan. Biasanya berbentuk program yang menangkap paket yang kemudian bisa diduplikasi isinya ke dalam media jaringan file.
6.    crackers, user perusak disini berniat menyerang ketahanan sistem. Biasanya dimotivasi oleh ego, power, atau keinginan untuk mendapatkan perhatian atau pengakuan.

Daftar Pustaka
http://www.kursusnlp.com/2011/11/beginilah-cara-mengatasi-sedih-dan.html
http://www.kursusnlp.com/2011/10/tele-theerapy-program-mau.html
http://rahmawati.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Penerapan-Internetworking-untuk-e-Therapist3.pdf